ArTi SaHabAt....

06.48 Edit This 0 Comments »

Sahabat. Apa sih arti dari sebuah persahabatan?? Ada yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat sampai tahu hal-hal kecil tentang kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau kemana-mana selalu bareng. Tetapi salah satu sahabat saya bilang, sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas dimana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri agar teman tersebut tumbuh lebih matang dan mandiri.

Terkadang saya dengan enteng menyebut, dia itu sahabat saya. Tapi ketika ditanya ini itu tentang sahabat saya yang berhubungan dengan keluarga, pendidikan dan lain-lain, saya bingung jawabnya. Dari situ saya mikir, apa saya ini sahabat yang baik? Apa saya pantas disebut sahabat? Karena saya menganggap sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan dan lain-lain. Karena itu saya memang jarang menanyakan hal-hal yang berbau privacy ke sahabat-sahabat saya. Saya lebih sebagai pemberi masukan dan penerima keluh kesah sahabat-sahabat saya. Bukannya saya orang yang nggak peduli dan nggak mau tau, tapi menurut saya persahabatan bukan dinilai dari sedalam apa kita tau tetek bengek orang tersebut, melainkan sedalam apa kita memahami orang tersebut.

Cuma segitu arti persahabatan ??

Suatu hari saya meyatakan A adalah sahabat saya. Ketika A ditanyakan, siapa sahabat kamu, A menjawab B, C, D, namun tidak menyebutkan nama saya. Dari sini saya mencoba memikir ulang. Apakah saya bukan termasuk sahabatnya? Apa saya bukan sahabat yang baik? Hal ini sering terbesit dalam pikiran saya Teman saya banyak. Saya pergi dengan teman-teman yang berbeda. Namun apakah mereka adalah sahabat saya? Karena terkadang teman untuk hang out berbeda dengan sahabat.

“Saya nggak berharap untuk jadi orang yang terpenting dalam hidup kamu, itu permintaan yang terlalu besar. Saya cuma berharap suatu hari nanti kalo dengar nama saya, kamu bakal tersenyum dan bilang, dia sahabat saya.” Damn! Itu benar-benar merasuk ke hati saya. Itulah kata-kata yang saya cari. Saya tidak butuh pernyataan apa-apa. Tapi ketika ada orang menyebutkan nama saya, ia akan bilang “nchie adalah sahabat saya”. Saya nggak perlu menyebutkan siapa-siapa aja sahabat saya, because you know who you are. Buat saya, sahabat adalah orang yang menganggap saya sebagai sahabat. Kita tidak perlu nyebutin sahabat saya adalah A, B, C, dll Karena 1 nama saja terlupakan, orang itu pasti akan sedih. Begitupun sebaliknya. Kalo sahabat kamu menyebutkan nama-nama sahabatnya namun lupa untuk menyebutkan nama kamu, kamu pasti sedih. Karena itu saya cuma bisa dibilang orang-orang yang merupakan sahabat saya adalah orang-orang yang menganggap saya sebagai sahabat.

Berikut adalah kutipan pernyataan dari seorang sahabat:

Seorang teman tetap memberi ruang gerak pribadi, privacy sebagai seorang manusia. Dan kita akan berasa deket dengan dia walaupun ga ketemu dan ga kontak dalam waktu yang lama. Karena pertemanan itu pada dasarnya dari ikatan hati. Ga bakal ilang walaupun dimensi jarak memisahakan kita. Kita harus mengkui bagaimanapun juga kita ga bisa menghilangkan dia dari hati kita. Dan tanpa teman, kita ga akan seperti sekarang ini.

nchie says:

“Manusia selalu hidup berkelompok. Tiada manusia yang dapat hidup dalam kesendirian. Apabila ada, maka manusia tersebut benar-benar mahluk yang malang dan hidupnya tentu tidak berwarna.”

Dari situ saya mulai menyadari betapa pentingnya teman,sahabat..dengan bermunculannya teman baru dan lingkungan baru pula..ya hukum alam menurut saya..sampai2 orang berpersepsi ada teman baru or teman lama..

Siapa yang tidak punya teman lama? Tapi bagaimana rasanya menjadi teman lama atau menyadari bahwa seseorang itu bukan lagi hanya teman, tapi sudah menjadi teman lama?

Teman lama bisa berarti teman dari dahulu kala, atau teman pada dahulu kala. Arti yang kedua lebih populer, tapi lebih membuat hati miris.

Hidup manusia memang berjenjang-jenjang. Waktu pun terbelah akan beberapa periode, dan orang yang dekat pada kita pun tak jarang terkelompok akan waktu. Teman jaman SD, jaman SMP atau waktu kuliah.

Wajar memang ketika hidup melaju mereka yang tadinya berada di satu lingkaran, akhirnya harus berpisah. Terpaksa atau sengaja mengambil arah yang berbeda. Dan akhirnya sebuah ikatan emosi antar teman pun diakhiri dengan, "sampai ketemu lagi. Jangan lupa kirim surat." Tapi lebih sering kabar pun menghilang.

Dan ketika bertemu kembali, dua orang teman lama akan tersenyum senang namun merasa asing akan manusia di depannya. Manusia yang dulu sangat dimengerti atau mengerti dirinya. Pembicaraan pun akan didominasi nostalgia. Not only because it was the golden days, but mostly because it was what these friends only have, the past.

Persahabatan pun tepenjara pada masa lalu. Tidak ada lagi pertanyaan mendalam yang menuntut kepercayaan total bagi yang bertanya dan yang menjawab. Yang tinggal hanyalah pertanyaan basa-basi dan dialog sopan antar dua orang berbudaya. Dialog yang nyaman dan aman, tapi tidak datang dari hati yang mendalam dan tidak akan sanggup mendekatkan kedua hati mereka yang dulu pernah dekat.

Saya pun berpikir, kapan persahabatan yang saya miliki akan berakhir? Saya tidak rela menjadikan seorang pun teman saya sebagai seorang teman lama. Tapi nampaknya hidup dan waktu telah menjadikan mereka yang saya sayangi hanya bagian dari masa lalu. Ketika air mata saya jatuh, saya hanya diingatkan, inilah hidup. Teman datang dan pergi.

Saya pun menjerit, persahabatan terlalu berharga untuk ditinggalkan, dilupakan, atau disimpan di dalam album poto. Kepercayaan dan cinta yang dibangun di dalam sebuah persahabatan terlalu langka untuk dicampakkan.

MISS U...


0 komentar: